Persiapan Visa MVV dan Keberangkatan ke Belanda
Setelah 2 tahun vakum
menulis, akhirnya dapat kembali membagikan sebuah pengalaman terkait persiapan Visa MVV dan keberangkatan ke Belanda.
Sedikit cerita, pertengahan tahun lalu saya menikah dan dua bulan setelahnya
suami harus berangkat ke Belanda untuk melanjutkan studi. Saat itu direncanakan
saya akan menyusul antara bulan Februari atau Maret sehingga persiapan dokumen
yang dibutuhkan untuk keberangkatan sudah dipersiapkan bersama dengan dokumen
suami. Ternyata informasi terkait Visa MVV yang banyak beredar baik dari
website maupun langsung dari Kedutaan Belanda masih kurang jelas dan sedikit
membingungkan, khususnya bagi keperluan yang lebih spesifik seperti saya. Banyak
pertanyaan yang tidak saya temukan seperti kapan waktu yang tepat untuk mulai
mengurus Visa MVV, persyaratan apa saja yang dibutuhkan, haruskah saya memiliki
sertifikat Bahasa Belanda, berapa biaya yang harus dibayarkan dan pertanyaan
lainnya. Saya coba merangkum jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut lewat
tulisan ini beserta hal-hal yang perlu dipersiapkan saat berangkat.
Apa itu Visa MVV?
Visa MVV (Machtiging tot Voorlopig
Verblijf) merupakan visa yang harus dimiliki oleh seseorang untuk mendapatkan
ijin tinggal di Belanda lebih dari 90 hari. Dalam kasus saya, ijin tinggal yang
dimaksud untuk tinggal bersama suami selama masa studinya. Proses untuk apply Visa
MVV ini bisa dilakukan langsung oleh suami ke IND (Imigrasi Belanda) ketika
sudah sampai di Belanda atau bersamaan dengan suami saat mengurus visa di
Kedutaan Belanda Indonesia. Kebetulan saya mengurus visa ini bersama dengan
suami supaya lebih tenang. Proses Visa MVV ini memakan waktu yang cukup lama
sekitar 1 – 3 bulan dan masa berlakunya 3 bulan dari visa diterbitkan.
Apa saja persyaratan Visa MVV ?
Minimnya informasi yang spesifik
terkait Visa MVV menjadikan saya untuk memilih bertanya langsung ke staf Kedutaan
Belanda di Jakarta saat suami mengurus berkasnya maupun melalui telepon. Namun
ternyata saya memperoleh informasi yang agak berbeda. Saat mengurus Visa MVV di
Kedutaan Belanda, Jakarta ada salah satu dokumen yang tidak diminta, namun 3
bulan kemudian pihak Imigrasi Belanda meminta dokumen tersebut untuk
dilampirkan. Berikut persyaratan Visa MVV berdasarkan pengalaman saya.
- Akta lahir Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang masing-masing sudah dilegalisir
- Akta atau buku nikah yang sudah dilegalisir
- Surat referensi bank sponsor (sponsor yang dimaksud adalah suami). Dalam surat harus tertulis alamat bank, nomor telepon bank, nama bank, nomor rekening dan saldo. Surat ini sangat mungkin diproses lebih dari 1 hari kerja.
- Rekening koran 3 bulan terakhir. Saldo disarankan cukup untuk memenuhi biaya yang disarankan oleh pemerintah Belanda sesuai dengan lama tinggal ketika membawa istri. Menurut informasi yang saya peroleh sekitar 1800 euro per bulan (bisa cek di website IND jika ada informasi terbaru).
- Bukti scholarship suami jika memperoleh beasiswa
- Form dari kedutaan (bisa diperoleh di website Kedutaan Belanda, jika kesulitan mencari form yang dibutuhkan dapat langsung memintanya ke Kedutaan Belanda melalui telepon untuk dikirimkan via email)
- Passport yang masih berlaku
- Passport suami
- Pas Foto (sesuai dengan peraturan pemerintah Belanda). Jika ragu, pas foto dapat dilakukan di Kedutaan Belanda saat apply Visa MVV dengan biaya Rp 50.000.
Semua persyaratan (kecuali foto)
lebih baik untuk difotocopy dan discan jika sewaktu-waktu pihak kedutaan
membutuhkan dan yang terpenting istri yang ikut suami studi di Belanda tidak harus
memiliki sertifikat Bahasa Belanda (yay!).
Tips Legalisir Dokumen
Dokumen akte lahir dan buku nikah
harus dilegalisir oleh Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia dan Kementerian Agama. Proses legalisir biasanya memakan waktu
yang tidak sebentar, sehingga bagi yang tinggal jauh dari Jakarta dapat meminta
bantuan saudara atau jasa yang telah terpercaya untuk mengurus legalisir ini.
Pengalaman saya legalisir dokumen dan translate akta kelahiran cukup aman
dilakukan melalui penyedia jasa yang berpengalaman. Di sisi lain secara biaya
juga lebih efisien dibandingkan mengeluarkan biaya akomodasi selama di Jakarta.
Bagaimana cara apply Visa MVV?
Sebelum apply Visa MVV, pastikan
untuk membuat janji secara online di website Kedutaan Belanda. Kemudian datang
ke Kedutaan Belanda sesuai janji yang telah dibuat dan membawa seluruh dokumen
yang dipersiapkan. Jangan lupa membawa bolpoin dan buku untuk menulis informasi
yang dibutuhkan (jika ada) karena pengunjung harus meletakkan tas dalam loker
dan tidak boleh membawa hp. Lalu petugas akan menanyakan nama dan mengantarkan
ke loket. Sembari menunggu antrian dapat mengambil pas foto untuk visa di
gedung yang sama. Setelah mendapat giliran ke loket, berkas akan diminta oleh
petugas. Seperti yang sebelumnya saya ceritakan ada dokumen yang tidak masuk
persyaratan namun pada akhirnya diminta yakni dokumen akta nikah. Dokumen ini
tidak diminta oleh pihak Kedutaan Belanda namun 3 bulan kemudian Imigrasi
Belanda membutuhkannya sehingga lebih baik memastikan langsung kepada staf
Kedutaan Belanda. Selain itu passport juga akan ditahan oleh pihak Kedutaan
Belanda hingga visa diterbitkan. Tidak ada wawancara mendetail saat apply visa,
staf hanya menanyakan rencana keberangkatan. Kemudiaan keesokan harinya akan
mendapatkan email konfirmasi dari aplikasi Visa MVV.
Berapa biaya yang dibutuhkan?
Biaya untuk apply Visa MVV sebesar
171 euro yang dibayarkan ke rekening bank IND. Informasi pembayaran akan
diinfokan bersamaan dengan email konfirmasi aplikasi visa. Selain itu, Visa MVV
yang telah diterbitkan dapat dikirim melalui jasa pengiriman langsung ke alamat
rumah dengan biaya 160 ribu (sepertinya biaya ini tergantung daerah tempat
tinggal) dibanding biaya akamodasi jika mengambil sendiri ke Jakarta.
Alhamdulillah proses ini juga aman dan lancar untuk dilakukan.
Apa saja persiapan keberangkatan ?
Setelah Visa MVV terbit barulah saya
membeli tiket pesawat untuk keberangkatan sebulan kemudian. Sehingga untuk yang
ingin apply Visa MVV, supaya tidak panik saya menyarankan untuk merencanakan
keberangkatan minimal 4 bulan sebelumnya. Selain tiket berikut hal-hal yang
harus dipersiapkan.
- Asuransi : untuk kasus saya asuransi yang digunakan sesuai dengan status asuransi suami yaitu asuransi student karena telah cukup untuk memenuhi biaya kesehatan dan keselamatan dasar dengan biaya sekitar 2 euro perhari. Asuransi ini dapat dipilih sesuai kebutuhan berdasarkan brand asuransi, jenis asuransi dan lama tinggal. Namun tidak semua asuransi menyediakan asuransi melahirkan, untuk itu perlu diperhatikan ketentuan dan fasilitas sebelum membeli asuransi.
- Dokumen keperluan imigrasi : Membawa dokumen penting seperti passport diri, Visa MVV, fotocopy passport suami, surat kuliah suami, surat kontrak rumah di Belanda dan akte nikah yang telah dilegalisir beserta fotocopy jikalau diminta oleh petugas. Meskipun pengalaman saya kemarin, petugas imigrasi hanya memeriksa passport dan visa. Beberapa teman ada yang ditanya petugas mengenai maksud dan tujuan di Belanda.
- Barang bawaan : sebaiknya cek terlebih dahulu website Imigrasi Belanda terkait barang yang boleh dan tidak boleh di bawa. Pengalaman saya barang bawaan yang cukup penting yaitu mempersiapkan baju sesuai dengan cuaca. Ketika tiba di Belanda bulan Februari saat winter, saya mempersiapkan jaket, sweater, scarf dan sarung tangan di tas yang mudah diambil. Membawa sepatu yang nyaman karena akan banyak jalan kaki atau naik sepeda. Kemudian membawa stock perlengkapan alat mandi seperti sikat gigi dan odol. Untuk makanan, saya membawa stock bumbu instan cukup banyak, totole (kaldu jamur) dan gudeg kaleng. Yang suka kecap disarankan untuk membawa kecap bango dari Indonesia. Selain itu, bisa membawa bumbu dapur seperti sereh dan lain-lain untuk disimpan frozen. Sebetulnya di Belanda sendiri sudah cukup banyak toko asia sehingga bumbu tersebut banyak tersedia namun yang pasti harganya tidak semurah di Indonesia. Selebihnya barang bawaan dapat disesuaikan dengan keperluan masing-masing.
Apa yang dilakukan setelah sampai di
Belanda ?
Sebelum keberangkatan saya, suami yang
telah berada di Belanda terlebih dahulu mendapatkan surat pemberitahuan dari Imigrasi
Belanda jika Visa MVV saya telah terbit. Lalu setelah saya sampai, kami membuat
janji melalui website IND untuk mengambil Verblijfstitel (KTP sementara).
Sebaiknya surat yang dikirimkan ke suami dan dokumen penting baik asli maupun
fotocopy tetap di bawa saat pengambilan verblijfstitel. Meskipun saat
pengambilan, saya hanya dimintai surat yang dikirimkan ke suami, passport saya dan passport
suami. Prosesnya sangat mudah hanya dipanggil untuk scan sidik jari lalu verblijfstitel
sudah bisa diambil. Setelah itu saya masih harus
mendaftarkan diri ke gementee untuk memperoleh nomor BSN. Nomor ini akan
diperlukan seperti untuk membuat akun bank ataupun ketika menggunakan fasilitas
kesehatan. Prosesnya hampir sama, harus membuat janji terlebih dahulu melalui
website gementee kota tempat tinggal. Saat mendaftar nanti akan ada dokumen dari
gementee yang harus di download dan isi, yang selanjutnya harus dibawa bersama
dengan dokumen penting lainnya pada waktu yang telah dijanjikan. Saat itu, petugas meminta passport saya,
passport suami, akta nikah yang telah dilegalisir dan akta lahir asli maupun translate yang juga sudah dilegalisir. Kemudian kami menunggu sekitar 15-20 menit
untuk memperoleh nomor BSN. Jangan lupa juga untuk lapor diri ke KBRI di
Belanda melalui website.
Begitulah kira-kira pengalaman membuat
Visa MVV untuk ijin tinggal di Belanda dan persiapan keberangkatan. Jika hampir
3 bulan belum memperoleh kabar dari Kedutaan Belanda, ada baiknya untuk follow
up melalui telepon atau email karena menunggu Visa MVV terbit cukup menegangkan.
Sebelumnya ketika melihat keluarga
yang mendampingi suami atau istri tinggal di luar negeri sepertinya sangat
keren dan menyenangkan. Ternyata pengorbanan dibaliknya pasti cukup besar. Banyak
hal yang harus dipikirkan baik-baik dan matang. Intinya bagi saya, pengalaman
ini bukan untuk terlihat keren tapi sebuah privilege bisa mendampingi setiap
proses susah dan mudahnya suami di negara yang jauh dari “rumah”. Selamat
berjuang di perantauan!
Jika masih membutuhkan informasi lainnya terkait Visa MVV dan keberangkatan bisa email saya di hapsarisyifa@gmail.com
Jika masih membutuhkan informasi lainnya terkait Visa MVV dan keberangkatan bisa email saya di hapsarisyifa@gmail.com
Proses pengajuan visa mbak dari awal datang ke kedutaan sampai approved by IND berapa lama ya?
BalasHapus